Minggu, 01 Juni 2014

World Stray Animal Day – Chapter Brawijaya University Veterinary School

Hulo!

Chapter kali ini KEPETA bakal bahas tentang World Stray Animal Day.
Well, from the beginning yak! 

Stray Animal Day ditujukan untuk memperingati *read: mengingat* tentang hewan-hewan terlantar yang ada diluar sana (I don’t do sugarcoating, so, bear with me). Kategori hewan terlantar itu sendiri adalah hewan yang tidak mempunyai pemilik. Kebanyakan dari mereka mengalami kelaparan, menderita suatu penyakit dan sebagainya. Artikel dari WSPA (World Society for the Protection of Animals) menunjukkan bahwa di kebanyakan negara, populasi hewan terlantar yang ada (dalam kasus ini adalah anjing) adalah hewan yang dibuang atau tidak dipedulikan oleh pemiliknya - http://goo.gl/vGWRNY

Nonetheless, bagi kalian yang mempunyai hewan peliharaan, cobalah untuk tidak meninggalkan atau membuang mereka. Because they are living organisms that has souls. And it is a sin for leaving them behind.

Buat penambah semangat. Caesar Millan pada tahun 2013 ditunjuk sebagai Ambassador untuk World Stray Animal Day - http://goo.gl/znt3b2 . Disitusnya, dia menyatakan bahwa, dia pernah merasakan seperti apa “stray” itu. Disitu Caesar menjelaskan bahwa dia, datang ke U.S. America tidak memiliki apapun. And the word is this:

“But you see, in many ways, I was a stray. I came to America. I had practically nothing. I didn’t know when I was going to eat. I didn’t know where I was going to sleep. I didn’t know what was going to happen to me. I knew I was good inside, but I was here in a strange place away from the family who loved me and I didn’t speak English and couldn’t talk to the people around me. It’s a scary thing to sleep on the streets and not know what the future is going to bring.” - Caesar Millan

Anda tahu perbedaan dari pandangan Caesar tentang bagaimana dia menjadi ‘stray’ dan hewan terlantar yang ada? Ini adalah penjelasannya:

“They were thrown away by their owners, born on the streets, or simply got lost. They didn’t create their situation, but they have to live with it — or as is more often the case, die with it.” - Caesar Millan

“Mereka dibuang oleh pemiliknya, lahir di jalanan, atau mereka hanya sekedar tersesat. Mereka tidak menciptakan situasi tersebut, namun mereka harus hidup seperti itu – dan pada kebanyakan kasus, mati dengan keadaan itu”

KEPETA pada kali ini berupaya untuk ‘melepaskan’ rasa lapar dari hewan-hewan terlantar yang ada. Sesuai dengan asas five freedom yang diajarkan -free from hunger or thirst- disini KEPETA dan volunteer yang ada, memberikan pakan dan air bagi kucing-kucing terlantar yang ada disekitar area kampus. Acara yang diketuai oleh Nanda Ayu Cindyasputri dari 2012 D berjalan dengan lancar (literally walking). Acara dilakukan hari Sabtu, April 5th 2014 (Technically, it’s still 4th at some countries, so, legally, it’s still the same day). Dengan daerah jelajah yaitu Kampus Brawijaya, Jalan Per-Watu-an, Jalan Per-Kerto-an dan Dinoyo, dan berkumpul lagi di kampus kedokteran hewan kelas A22. Pakan yang diberikan adalah ikan pindang yang telah dipisahkan dari tulangnya dan air minum pun diberikan oleh volunteer. 

Acara dilakukan selama kurang lebih 2-3 jam, yang dimulai pada jam 08.00-11.00 WIB. Dengan kelompok yang berjumlah 8 kelompok dan masing-masing beranggotakan 6 orang. Acara berjalan lancar dengan diakhiri sharing pengalaman yang dialami oleh volunteer dan anggota KEPETA. Berikut foto-foto dari kucing liar yang ada pada hari tersebut:





Dan pada akhirnya, setelah sharing dilakukan. Diadakan photo session untuk volunteer dan KEPETA. *cheers* 


That's it for this entry. Hope we will meet again next time at another yet exhilarating agenda. KEPETA! LOVE PETS! 
*Signs out*
 

0 komentar:

Posting Komentar